Why I write

Pic from Unsplash by Aaron Burden. “Why I write” is published by Noma Dek.

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Sunday Brunch

Karisa selalu dikejutkan oleh Kaiser dengan berbagai tingkahnya, seperti hari ini misalnya. Kaiser dengan tiba-tiba memberinya satu buket bunga mawar biru yang dibeli dari toko Ibunya sendiri.

Dengan tergesa Karisa membuka ponselnya lalu mengirim pesan kepada Kaiser. Sambil menunggu balasan, dia menysun bunganya di vas yang selalu disimpan di meja rias kamarnya.

Karisa tersenyum senang setelah mendapat ajakan makan bersama dari Kaiser, karena kesibukannya akhir-akhir ini rutinitas makan siang bersama mereka jadi tidak terlaksana. Entah sejak kapan rutinitas itu terjadi, tapi Karisa sama sekali tidak keberatan dengan hal itu.

45 menit lagi Kaiser akan menjemputnya, jadi dengan cepat ia pergi ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi bersama laki-laki yang baru saja memberinya bunga.

Good morniiiiing” sapa Karisa sambil berlari kecil dan melambaikan tangannya ke arah Kaiser

Good morning, kisa. It’s been a while

Sorry, been pretty busy lately

“Sibuk banget ya mahasiswa satu ini”

“Gua ada playlist buat hari ini, coba lo buka” Kaiser memberikan ponselnya kepada Karisa karena dia sedang fokus menyetir

“Yang mana? driving around with gramps?”

Kaiser tertawa “Nooo, you’re not my grandpa right? the sunday brunch one

Karisa menahan malu “O-oh”, dia membuka playlistnya dan pipinya semakin memerah karena malu “Ms.karisa? and the cover?

Kaiser menoleh sebentar ke arah Karisa “Mhm, fotonya itu yang waktu kita main ke taman safari”

“Wow, paparazzi

Only if the person is you tho

“Mulaiiii”

Karisa menekan tombol play lalu lagu Badai Telah Berlalu dari Diskoria mulai terdengar. “Gak expect lo suka lagu indo”

I’m half Indonesian, kisa”

“Oh iya? gua baru tau”

Now you know

Tell me more about you then” tanya Karisa mulai penasaran, dia agak memajukan badannya ke arah Kaiser. Kaiser mendorong jidat Karisa agar perempuan itu kembali duduk dengan benar.

“Nggak ah, nanti aja” jawab Kaiser sambil memarkirkan mobilnya

“Kok gitu”

“Tar aja, when i’m officially yours

Jawaban Kaiser membuat Karisa diam mematung di tempatnya “Ayo, laper nih. I’ll tell you some while we eat deh” ajak Kaiser sambil menepuk pelan kepala Karisa agar keluar dari lamunanya.

“Sumpah ngeselin banget”

Kaiser tertawa sambil menggandeng tangan Karisa. Tanpa mereka sadari, kegiatan Sunday Brunch ini akan jadi rutinitas mereka kedepannya. Sunday Brunch sounds good isn’t it?.

Add a comment

Related posts:

Overwhelmed

The muscles in my back are tense From carrying denials, trials, and stress So tort and knotted In need of a long stretch Spasms along my neck Sending ripples through my chest and arm Wave after…

A Simple Trick to Avoid Overestimating How Much You Can Do

A trick to eliminate the planning fallacy which explains why we think we can do so much in a short period of time. You just need to unpack the task.

Mencinta tanpa pamrih

Mencinta tanpa pamrih. bunga cantik itu tak lagi harum tapi berusaha tetap mekar di depan teras rumah yang kosong hidupnya hanya berharap pada tetesan rintik….