Keycloak vs Dex

Keycloak and Dex both are OIDC provider and frequently adopted in Kubernetes. They are sponsored by RedHat as well. I had a chance to deploy and use them in our Kubernetes environment, and came up…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Mata

(surreallx)

Suatu malam di sudut kota yang gelap, lembab yang memuakkan karena kemarau meriang disiram hujan, pria itu, dengan setelan bajunya yang menutupi 90 persen tubuhnya menunggu seseorang yang sedang mengantarkan pesanannya. 30 menit melalui waktu janjian si kurir itu datang, “Kau terlambat 30 menit!” “Maafkan aku, kau tau sendiri kan sungguh sangat sulit mendapatkan benda ini.” “sudahlah jangan banyak bicara, sini berikan benda itu!” diberikanya sebuah kantong berbahan karet modern kepadanya, pria itu mendapatkan apa yang dia inginkan diintipnya kantong itu sekejap beberapa lalat yang berterbangan ikut mengintip bersama ke kantong itu, di dalamnya terdapat sepasang bola mata manusia, mata itu menghadap ke atas bagai sedang mengintip mencari jalan keluar. “Baik ini bayaranmu.” “Terimakasih tuan,” Si Kurir menjawab. Mereka meninggalkan sudut kota terdiam secara terpisah, pria itu bergegas masuk kedalam mobilnya, pulang ke rumahnya yang penuh dengan alat kerja medis paling mutakir. Sesampainya di rumah dilepaslah seluruh kain yang menutupi tubuhnya, nyaris di seluruh tubuhnya terdapat indra penggelihatan dari kepala, dada, tanggan, hingga di pantatnya terdapat mata, seluruh matanya terbuka melotot ketakutan melirik ke kanan dan kiri mencari-cari situasi.

Tak lama kemudian dia tertidur di kasur operasinya, mata yang ada di kantong tadi dikeluarkan, dengan cepat dia menggunakan sarung tangan plastik mulai membuat potongan kecil di perutnya yang masih memiliki ruang untuk dipasang mata, sambil meneguk alkohol dan menggigit sepotong kain dia mulai memahat lubang mata di perutnya dengan sebuah pisau medis. Darahpun bercucuran, setelah lubang mata jadi dia mulai memasukan mata yang baru dibelinya tadi, lalu dia membuat kelopak mata dari sisa potongan kulitnya, selesai operasi dia berjalan sempoyongan pisau yang dia gunakan tadi terjatuh di lantai dekat kasur operasi kini dia tertidur di sebuah sofa di depan tv.

Dalam tidurnya dia bermimpi ada yang menyentuh tubuhnya, meraba, mengelus dan memukulinya namun dia tak dapat melihatnya. “Hah!” dia terbangun dengan gelisah keringat bercucuran di tubuhnya wajahnya pucat ketakutan lalu dia berjalan menyambar telepon di meja dekat pintu keluar sambil berbusana dia menelefon si kurir tadi. “Maaf aku tak bisa melakukan keinginanmu lagi,” Si Kurir menjawab cepat. “Aku menelepon bukan untuk hal itu lagi, kini aku sudah merasa sempurna, tak ada hal yang menghalangi pandanganku sendiri kecuali aku, aku hanya ingin berterima kasih, jika masih ada waktu senggang malam ini mari kita minum-minum bersama. Aku yang akan membayarnya tunggulah di tempat tadi, aku akan menjemputmu,” si pria bermata banyak menjawab. “Sungguh! Baiklah aku akan kesana secepatnya,” kata Si Kurir. Si pria bermata banyak itu tersenyum berlari secepatnya ke mobilnya.

Si kurir sudah menantinya di sudut tempat mereka bertemu tadi. “Kemarilah si pria bermata banyak berteriak ke si kurir.” “Mau pergi ke bar yang manapun aku kuantarkan.” “Terimakasih tuan, tuan sungguh baik sekali,” Si kurir menjawab. Mereka berdua masuk ke mobil bersama dan memulai menggunjungi seluruh bar di kota. Setelah bar yang kesepuluh si kurir mulai mabuk, pandanganya kabur, jalannya seponyongan. “Sepertinya aku sudah sampai batasku tuan, aku lelah dan ingin pulang,” Si Kurir berkata ke pria bermata banyak. “Dimana rumahmu? akan kuantarkan,” Si pria bermata banyak memberikan tawaran ke kurir. “Antarkan saja aku ke gang tempat kita bertemu tadi, sambil membopong si kurir mereka berdua berjalan kedalam mobil tak lama kemudian si kurir tertidur di kursi mobil, pria bermata banyak tersenyum sambil tertawa ringan.

Dalam perjalanan pulang si kurir siuman, dan bertanya keberadaan mereka “Dimana aku? Maaf sepertinya kau sangat kelelahan aku akan membawamu ke rumahku tidurlah dahulu besok pagi akan kuantar pulang.” “Ah…,” si kurir mulai tertidur lagi. Sampailah mereka berdua ke rumah, pria bermata banyak menggendong si kurir menuju kedalam rumah lalu menidurkanya di kasur tempat biasanya dia melakukan operasi. “Tempat ini baunya menjijikan sekali tuan? Berapa banyak perempuan yang kau bawa kesini? Hei apa kau akan meniduriku? Hei tuan? Si kurir sedikit terbangun sambil menatap ke depan, tepat di depan matanya terlihat sosok gelap telanjang membelakangi sumber cahaya, mata yang berada di tubuh nya memantulkan cahaya ke depan wajah kurir sontak si kurir kaget “Kau! Mahluk apaan kau ini!” Perlahan pria bermata banyak mendekat sambil terenyum menyuntikan bius ke tubuh kurir yang sedang tak berdaya, perlahan dia menyongkel mata si kurir maafkan aku nona aku tak akan melakukan hal itu hari ini, ada satu hal yang luput dari pandanganku yaitu bagian dalam tubuhku aku membutuhkan matamu agar bisa kupasang ke dalam otakku jadi aku tak perlu mengkhawatirkan mimpiku karena aku akan bisa melihatnya. “Bajingan macam apa kau ini!” Si kurir berteriak. Keinginanya untuk hidup memberikannya energi tambahan untuk memberontak, namun usahanya gagal si pria bermata banyak telah berhasil mendapatkan kedua bola mata si kurir, pria bermata banyak mendorong tubuh si kurir dari kasur operasinya dia pun tertidur di kasur operasi sementara si kurir kini di lantai terus-terusan menjerit kesakitan sambil meneriakkan kata-kata kasar “diamlah! begini-begini kau adalah orang yang telah menciptakanku, kau sudah membantuku mendapatkan mata-mata ini, berhenti memangilku seperti itu! si pria bermata banyak menjawab teriakan si kurir.

Kali ini operasi dilakukan oleh peralatan medisnya, mesin itu mulai membuka tengkoraknya memutus saraf yang akan di sambungkan ke bola mata, pelahan kedua bola mata itu mulai dipasang, si pria bermata banyak mulai merasakan bola mata tadi berfungsi dengan baik kini dia dapat melihat dari dalam otaknya dia tertawa bahagia di iringi teriakan dari si kurir, si kurir yang terus-terusan berteriak tadi tiba-tiba terdiam, dia menyadari bahwa dia masih bisa melihat melalui matanya yang sudah dipasang di otak pria bermata banyak, tanganya meraba kelantai dia menemukan sebuah pisau kecil di sampingnya, sekejap dia menendang kasur operasi itu sekuat tenaga kasur itu terbalik tangan si pria bermata banyak tertindih alat operasinya “argh!! Beraninya kau akan kubunuh kau!!! Si pria bermata banyak berteriak seluruh matanya menatap si kurir, si kurir tadi perlahan merangkak ke tubuh pria bermata banyak sambil menggemgam pisau dia meraba tubuhnya, seluruh matanya mengikuti gerakan tangan si kurir akirnya dia menemukan tulang belakang si pria bermata banyak ditusuklah tulang belakang pria bermata banyak tak lama kemudian si kurir terlelap.

Hei kau aneh, apa kau masih hidup? aku lapar dimana dapurnya?

Ada di lorong sebelah kiri

“kau apa kau masih bisa melihat?

Ya, aku melihat dari dalam otak busukmu

Aku merangkak membawa tubuh pria aneh yang lumpuh ini ke dapur sambil menceritakan kisah tentang bagaimana kita berdua bertemu dan berakir menyedihkan seperti ini.

“Hei kurir kau tak bisa bercerita dengan menyebutku pria bermata banyak dan kau menyebutmu si kurir, namaku yakub siapa namamu kurir?

Hmm namaku olga

Setelah saling memberikan nama, kita berdua tertawa terbahak bersama.

Add a comment

Related posts:

How to Convert OST Outlook Emails to MSG?

Are you an Outlook user looking to move Outlook emails from OST to MSG files? If the answer to that question is yes, this blog may be the ideal setting for you. Here, we’ll give you a way to convert…

Four ways to make your job as a manager more enjoyable

Is the daily grind of your job getting you down, and you’re not enjoying it? Try these four ideas to reclaim the fun. Take some time, and find a quiet space, to think and reflect — objectively…

Spiritual Wisdom Comes With Understanding These 6 Disturbing Truths

There are different types of wisdom that influence and guide us in our daily lives. Many of us are familiar with these levels of learning. However, understanding spiritual wisdom requires time and a…